Ujian Nasional dihapuskan, Apakah Berlaku Seterusnya?

Oleh: Wulan Kartika Sari*

Halo sobat dunia kampus, yuk kita simak artikel ini!

Ujian Nasional adalah suatu sistem evaluasi standar pendidikan secara nasional yang diadakan oleh pemerintah pusat untuk menyeimbangkan mutu pendidikan di setiap daerah. Setiap tahun Ujian Nasional selalu dilaksanakan sebagai proses kelulusan dari jenjang sebelumnya menuju jenjang yang lebih tinggi. Ujian Nasional selalu menjadi perbincangan hangat pada akhir semester genap di dunia pendidikan Indonesia. Seluruh siswa mempersiapkan materi-materi dan pembelajaran lainnya untuk menghadapi ujian tersebut, begitupun dengan guru-guru yang ikut berperan dalam membimbing dan mengajari siswa-siswanya di sekolah.



Namun, siapa yang mengira kalau ternyata Ujian Nasional 2020 gagal dilaksanakan? Berawal dari bulan Maret hingga saat ini kita masih mengalami pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 membuat kita tidak bisa beraktivitas seperti semula karena di saat seperti ini mengharuskan kita untuk menjaga jarak dengan orang lain dan harus menjaga kesehatan dengan selalu mencuci tangan dan memakai masker saat keluar rumah. Sehingga dengan terpaksa mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Nadiem Makarim, mengeluarkan kebijakan penghapusan Ujian Nasional. Kebijakan ini merupakan jalan keluar/solusi yang digunakan oleh Kemendikbud pada situasi genting seperti ini. Dengan di hapuskannya Ujian Nasional, Kemendikbud mengharapkan berkurangnya kontak langsung antar siswa dan tetap belajar di rumah. Karena sifat dan karakter siswa yang masih tidak ter-kontrol maka belajar secara online pun menjadi solusi utama, dengan demikian akan mengurangi resiko terjadinya penyebaran virus corona.

Faktor apa saja yang di pertimbangkan Kemendikbud sehingga Ujian Nasional di hapuskan? Faktor yang menjadi pertimbangan Kemendikbud adalah keamanan dan Kesehatan. Keamanan dan kesehatan siswa-siswa serta keluarga siswa-siswa itu sendiri yang sangat penting untuk di jaga. Karena jika di pikirkan kembali, jika melakukan Ujian Nasional pada tempat-tempat pengujian dapat menimbulkan risiko Kesehatan yang besar dan itu akan mudah menular pada keluarga-keluarganya yang lain. Menurut kemendikbud, tidak ada yang lebih penting daripada keamanan dan kesehatan siswa dan keluarga, sehingga Ujian Nasional 2020 resmi di hapuskan.

Kemudian, bagaimana dengan syarat kelulusan yang harus mengikuti Ujian Nasional? Kini ujian nasional tidak lagi menjadi syarat kelulusan bagi setiap siswa. Ujian Nasional hanya sebagai tolak ukur untuk siswa, apakah sudah mencapai nilai kompetensi yang diharapkan atau belum. Jadi, sekolah yang akan menentukan apakah siswa tersebut layak untuk lulus atau tidak. Kemudian, siswa dapat melihat hasil Ujian Nasional sebagai proses pembelajaran dan bukan semata-mata sebagai syarat kelulusan yang menakutkan seperti sebelumnya.

Lalu, apakah akan sia-sia bagi siswa-siswi yang sudah mempersiapkan Ujian Nasional dengan matang? Tidak ada yang sia-sia dalam menuntut ilmu. Meski sedikit saja kita menuntut ilmu maka itu akan berguna untuk selamanya bahkan hingga mati sekalipun. Maka dari itu, untuk semua siswa-siswi yang sudah mempersiapkan Ujian Nasional dengan matang tidak ada hal yang harus di sesali. Ilmu yang sudah di pelajari akan berguna suatu saat walau bukan saat Ujian Nasional. Justru seharusnya siswa-siswi yang sudah mempersiapkan Ujian Nasional dengan matang merasa beruntung, karena kalian lebih maju duluan daripada teman-teman yang lain dan juga dapat menggunakan persiapan itu untuk ujian-ujian berikutnya.

Kemudian, apakah di tahun 20201 Ujian Nasional akan tetap di hapuskan? Secara nasional memang seharusnya kita membutuhkan Ujian Nasional sebagai tolak ukur karena dirasa tidak maksimal apabila sama sekali kita tidak mempunya tolak ukur. Maka dari itu, akan tetap ada tolak ukur berupa ujian meski bukan Ujian Nasional. Yaitu berubah pada apa yang diukur dan siapa yang diukur. Pada tahun 2021 Ujian Nasional akan di ganti dengan Asesemen kompetensi minimum (AKM). Asesmen kompetensi minimum (AKM) adalah penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan dan mengekspor kapasitas diri serta berpartisipasi positif aktif pada masyarakat. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekadar penguasaan konten. Kemendikbud, Bapak Nadiem Makarim nantinya akan meningkatkan literasi. Literasi ini di adakan dengan tujuan meningkatkan kemampuan menganalisa atau menganalisis. Selain itu, literasi juga sangat bermanfaat untuk melatih kemampuan siswa agar mengerti dan memahami konsep dibalik tulisan tersebut. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur pada AKM yaitu, literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Pertama, literasi membaca adalah mengasah kemampuan siswa untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks tertulis sehingga mampu untuk di kembangkan dan layak untuk di apresiasi. Dan yang kedua, literasi matematika (numerasi) adalah kemampuan menganalisa menggunakan angka-angka matematika sehingga siswa di harapkan akan lebih fokus dan teliti. Baik pada literasi membaca dan numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep, pengetahuan yang telah dipelajari, keterampilan memilah serta mengolah informasi. Seperti itu lah ujian yang akan di hadapi oleh siswa-siswi kelulusan tahun 2021. Dan Hal-hal tersebut juga yang akan menyederhanakan ujian pada tahun 2021.

Oleh karena itu, apa saja yang harus di persiapkan oleh siswa-siswi untuk menghadapi ujian kelulusan tahun 2021?

Pertama, perbanyak latihan literasi dan latihan soal. Dengan sering latihan literasi akan memudahkan dan membiasakan siswa-siswi membaca secara cepat dan fokus yang nantinya akan bermanfaat agar tidak memakai waktu yang terlalu lama untuk membaca teks pada soal. Dengan rutin latihan soal, siswa-siswi akan merasa lebih mudah saat menjawab soal-soal nanti. Karena, siswa-siswi merasa sudah terbiasa melakukan hal tersebut dan justru menikmati soal-soal tersebut dengan sangat fokus dan cermat.

Kedua, belajar kelompok. Dengan belajar kelompok siswa-siswi akan lebih terbuka wawasannya dan juga akan merasa lebih seru saat belajar. Di samping itu, belajar kelompok akan menciptakan rasa kebersamaan yang besar serta mampu memberikan motivasi penyemangat bagi diri kita sendiri untuk terus mau belajar. Meski saat ini masih terkendala oleh pandemi Covid-19, tetapi tidak memutuskan kebersamaan itu karena belajar kelompok bisa di lakukan secara online, seperti melalui zoom atau google meet sekalipun.

Ketiga, mengikuti tryout online. Keberadaan tryout ini sangat penting. Dengan mengikuti tryout, dapat mengukur sejauh mana kemampuan yang di miliki dalam menjawab soal. Kemudian, juga dapat mengira-ngira jenis soal apa dan bagaimana yang lebih mungkin untuk keluar di ujian yang sebenarnya. Karena, jenis soal yang ada di tryout sebagian besarnya adalah soal-soal yang telah disesuaikan dengan kisi-kisi, sehingga potensi akan keluar saat ujian sangat besar.

Keempat, Mengatur pola tidur dan menjaga kesehatan. Jangan sampai siswa-siswi yang terlalu bersemangat dalam belajar sampai lupa waktu untuk istirahat. Karena dengan tidak melakukan manage waktu dengan baik akan menyebabkan hal yang fatal bagi siswa-siswi itu sendiri. Dengan kurangnya waktu tidur dan istirahat yang baik akan merusak kesehatan pada dirinya sendiri serta akan berpengaruh pada konsentrasi saat ujian nanti.

Kelima, Tenangkan pikiran. Terkadang terlalu pusing memikiran ujian yang akan datang sehingga terlalu fokus dalam belajar sampai menarik diri dari sekitar, alangkah baiknya tetap mencoba tenangkan pikiran. Tetapi, bukan berarti jadi terlalu santai ya. Dan juga tidak lupa untuk harus yakin bahwa diri sendiri bisa menaklukan ujian yang akan datang.

Apapun kondisinya, semua tergantung kesiapan mental siswa dalam menghadapi perubahan pola ujian kelulusan akhir jenjang pendidikan. Semoga kelima strategi yang telah diuraikan mampu membekali siswa siap bertarung dalam menghadapi ujian akhir 2021. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat dunia kampus.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

"Artikel telah di posting di dunia kampus - https://www.duniakampus40.net/"

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

adverts yillix